KELUARGA ANJING

Ini cerita tentang keluarga Anjing.
Yang kian hari, kelakuanya bikin merinding.
Seolah hanya mereka yang punya taring, dan bisa membuat yang lain menyingkir terkaing tak mampu dan tak bisa bersaing.

Cerita bermula dari bapak anjing yang terlihat lusuh.
Kemudian diasuh dan diangkat sebagai pesuruh.
Badan-nya yang kurus dan kerempeng seolah anjing yang selalu hidup menderita dan sengsara.

Sehingga mengundang Iba yang memelihara.
Tidak dinyana.
Sejatinya dialah pembawa segala bencana.
Apa yang disentuh, akan jatuh dan hancur.

Anjing kurus itu seolah manut dan penurut.
Bergaya seolah tidak suka kuasa.
Namun dibalik seringai gigi dan taringnya, terpendam jutaan rencana untuk merebut kuasa sang pemberi pakan.

Anak Anjing yang pertama tak jauh beda dengan sang bapak.
Klamar klemer seolah gk suka pamer.
Aslinya jauh dari norma dan etika.

Bernarasi dan bergaya seolah seekor anak anjing yang imut dan lucu, namun kelakuan aslinya hanya bergelut seputar susu.
Menggonggong dan menyalak secara kasar sambil bersembunyi di balik cadar dan layar.

Tak dinyana...
Akhirnya semua terbongkar.
Anak Anjing kedua tak kalah menyebalkan, diam diam bersekutu dengan srigala jantan yang jadi pasanganya.

Mereka berdua cocok menjadi perampok hasil tanah dan hutan. Menguasai blok-blok atau kawasan. Mereka bekerja sama dengan Babi Hutan.
Anak Anjing yang Bungsu memang pantas disebut Asu.
Gonggonganya selalu tidak bermutu.

Bahkan cenderung bau.

Sama seperti bapak dan kakak.
Asalnya anak Anjing Bungsu ini berkaing-kaing seolah tidak suka berebut tulang atau daging dalam ajang lomba.

Namun tetiba dia diangkat sebagai juara tanpa ikut lomba.
Keluarga Anjing itu memang begitu haus kuasa.
Yang jantan atau betina sama saja.

Dan anehnya...
Begitu banyak kera yang rela membersihkan kotoran mereka.

(Danke Soe Priatna)