Ikuti kami di

Jokowi Makin Nekat, Kalap dan Brutal


Jokowi terlihat ada gangguan psikologis. Endorsement power Jokowi sudah selesai, kekuatan endorsenya  telah berkurang atau melemah namun dirinya seolah masih ingin mengatur dan berkuasa.

Hal tersebut menandakan bahwa Jokowi mengalami delusi, kondisi dimana penderitanya tidak lagi dapat membedakan antara realita dan hanya bayangan.

Orang yang mengalami gangguan delusi akan menganggap apa yang telah dialami dan terjadi sukses kemenangan Pilpres 2019 dengan segala cara diyakini dan menjadi bayangan bisa diulang kembali, untuk kemenangan Capres dan Cawapresnya.

Tidak sadar keadaan dan sikon politik masyarakat sudah berubah, rakyat pada posisi kesadaran tertinggi bahwa kecurangan pilpres 2019 yang telah membawa petaka tidak boleh terjadi lagi.

Pelaksana Pilpres yang tinggal menghitung hari perkembangan dan fenomena politik licik oleh Jokowi dengan semua kekuatan dan kekuasaannya makin menggila, semua aturan diterabas, asal bisa menenangkan Calon Presiden dan wakilnya.

Pasangan Calon Capres / Cawapres Anies Baswedan – Muhaimin dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dalam ancaman serius akan di patahkan dan dirusak oleh rezim Jokowi di tengah jalan, dengan macam macam rekayasa politik busuk, kotor dan licik.

Khususnya Pasangan Capres Anies Baswedan dan Muhaimin  dengan semangat perubahan yang makin membesarkan di semua daerah dan hampir pasti bisa menenggelamkan Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran harus bisa di hancurkan dengan segala cara.

Delusi yang terbaca dengan kuat, ketika Gibran dalam ancaman maka hanya dengan cara curang (memanipulasi suara) adalah satu satunya cara dan jalan terakhir bagi Jokowi.

Menghadapi protes rakyat, Jokowi sudah menyiapkan semua perangkat keamanan negara, KPU, Panwas dan Mahkamah Konstitusi sebagai benteng terakhir sengketa pemilu semua sudah dalam siaga tinggi.

Dalam kondisi seperti ini Pasangan Calon Capres / Cawapres Anies Baswedan – Muhaimin dan Ganjar Pranowo – Machfud MD bersama masa pendukungnya harus siaga tinggi melawan, menghadang dan menghadapi begal politik yang sedang berjalan, kecurangan yang pasti akan terjadi.

“Mengharapkan Pilpres jujur dan adil sudah tipis harapan karena Presiden Jokowi sepertinya sudah benar benar nekad, kalap, bruta dan membabi buta akan merusak proses Pilpres berjalan dengan normal sesuai demokrasi yang wajar dan normal.”

Pesan politik rakyat mutlak harus di hidupku dan di kobarkan ke seluruh penjuru negeri, apabila Jokowi tetap nekar, kalap, brutal dan membabi buta akan memenangkan Capres / Cawapresnya dengan segala cara sama saja membuka front terjadinya kerusuhan nasional.

Strategi  kekuatan rakyat melawan para begundal demokrasi, dari rakyat akan muncul sebagai kekuatan yang tidak mungkin bisa dilawan oleh kekuatan apapun.

Rezim penguasa harus diberi sinyal dan peringatan tegas dan keras bahwa kerusuhan nasional bisa membawa negara pada perang saudara akan terjadi.***

Oleh: Sutoyo Abadi
Koordinator Kajian Politik Merah Putih

Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

Post a Comment for "Jokowi Makin Nekat, Kalap dan Brutal"