BelumAdaJudul.com - Putaran
kedua pemilu akan berlangsung pada 28 Mei 2023. Di tangan pemilih, yang akan
kembali ke bilik suara dalam dua minggu ke depan, masa depan Turki ditentukan.
Apakah negara dengan jumlah populasi 85,2 juta orang -menurut data per 31
Desember 2022- akan tetap berada dalam kekuasaan petahana Recep Tayyip
Erdogan, atau berpindah ke dalam kekuasaan saingan utamanya, Kemal
Kilicdaroglu?
Dalam cuitannya pada Selasa (16/5), Erdogan mengatakan ia berharap dapat
memenangkan pemilihan putaran kedua.
“Kami berjuang keras (di putaran pertama), tanpa provokasi apa pun dan
mengabaikan tekanan apa pun. Kami tidak menyerah pada keputusasaan atau
menyerah pada kesulitan," katanya, seperti dikutip dari TASS.
"Kami sudah mulai mempersiapkan (pemungutan suara putaran kedua), 28 Mei
dengan sebaik-baiknya. Sekarang waktunya untuk memahkotai kesuksesan yang kami
raih pada 14 Mei dengan mengamankan kemenangan yang lebih besar lagi," lanjut
Erdogan.
Secara kebetulan, putaran kedua akan berlangsung sehari setelah peringatan 63
tahun kudeta 27 Mei.
Kudeta 27 Mei 1960 di Turki adalah kudeta militer pertama yang terjadi sejak
deklarasi Republik Turki pada tahun 1923. Itu dilakukan oleh sekelompok
perwira militer yang menggulingkan Perdana Menteri Adnan Menderes.
Saat itu, pemerintah Turki fokus untuk memperbaiki situasi ekonomi negara yang
memburuk dan menyelesaikan masalah sosial dan politik yang akut. Salah satu
klaim komplotan kudeta terhadap Menderes adalah bahwa dia ingin membangun
hubungan yang lebih dekat dengan Uni Soviet.
Dalam setiap kampanyenya, Erdogan telah berulang kali membahas sejarah Turki
ini, menyoroti karakter tidak demokratis dari peristiwa seputar kudeta, yang
mengakibatkan Menderes diadili, dijatuhi hukuman mati, dan digantung.
Dalam pemilihan putaran pertama pada Minggu (14/5), Erdogan unggul dengan
49,51 persen suara, sementara pemimpin oposisi utama, Kemal Kilicdaroglu,
mengumpulkan 44,88 persen. Sinan Ogan, yang mencalonkan diri di bawah bendera
Aliansi ATA, mendapat 5,17 persen.
Calon presiden harus menerima lebih dari 50 persen dari semua suara untuk
menang langsung di putaran pertama.
Erdogan, yang telah berkuasa selama 20 tahun, saat ini tengah didera kritikan
tajam atas penanganannya terhadap gempa dan melonjaknya biaya hidup.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Erdogan yang nasionalis memimpin kampanye yang
sangat memecah belah. Dalam upaya merayu pemilih yang terpukul keras oleh
inflasi, dia menaikkan gaji dan pensiun serta mensubsidi tagihan listrik dan
gas, sambil memamerkan industri pertahanan dan proyek infrastruktur Turki yang
tumbuh di dalam negeri.
Saingan Erdogan, Kilicdaroglu, dalam kampanyenya berjanji akan mengembalikan
kebijakan ekonomi yang lebih tradisional, menurunkan inflasi, dan mengecam
kebijakan suku bunga rendah seperti yang selama ini diusung Erdogan.
Kini bagai angin segar bagi pendukung Erdogan yang mulai jenuh. Dengan
dukungan dari Aliansi Nasional dan juga janji-janji selama kampanye,
menjadikan dia sebagai lawan berat yang harus diperhatikan oleh Erdogan
Meski pada putaran pertama jumlah suara yang berhasil dikumpulkan Kilicdaroglu
masih di bawah Erdogan, namun ia memiliki peluang cukup tinggi untuk bisa
mengalahkan sang petahana.
Sumber :
Tag :
Post a Comment for "Hapus Tudingan dan Cercaan, Erdogan Siapkan Kampanye Paling Apik untuk Kemenangan di Putaran Kedua"