BelumAdaJudul.com - Sekumpulan
tentara menyerbu kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Buntut aksi
demonstrasi mahasiswa menolak pencalonan kembali Soeharto. Siapakah para
tentara misterius tersebut?
Awal tahun 1978, kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di kawasan Tamansari
nyaris tiap hari mengadakan aksi demonstrasi menolak pencalonan kembali
Jenderal Soeharto sebagai presiden.
Panglima Kodam Siliwangi Mayjen Himawan Soetanto memilih jalur persuasif saat
menghadapi gejolak di kampus ITB. Dia memerintahkan anak buahnya melakukan
pendekatan persuasif. Namun cara itu tidak disetujui atasannya.
Kaskopkamtib Laksamana Sudomo memanggil Himawan ke Jakarta pada awal Januari
1978. Sudomo marah besar. Himawan dianggap lamban dalam menyelesaikan masalah
demonstrasi mahasiswa di Bandung. Begitu yang diungkapkan Jopie Lasut dalam
Kesaksian Jurnalis Anti ORBA; MALARI Melawan Soeharto dan Barisan Jenderal
ORBA.
Operasi Kilat
Meski sudah dimarahi, Himawan tetap beranggapan aksi-aksi mahasiswa terjadi di
dalam kampus dan tidak mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat. Dia tetap
enggan bertindak represif.
Tiba-tiba, tanpa melibatkan Himawan, muncul gerakan yang diberi sandi: Operasi
Kilat. Pada 25 Januari 1978, operasi Kilat berhasil membungkam sementara
gerakan mahasiswa Bandung.
Himawan menyebut, ada 164 aktivis mahasiswa berhasil diciduk dan kampus-kampus
diduduki oleh tentara. Namun beberapa hari kemudian, aksi-aksi mahasiswa
seolah bangkit kembali. Beberapa dari mereka bahkan berani menyebarkan
selebaran gelap dan memasang spanduk 'gantung Soeharto' di beberapa sudut
kampus.
Limabelas hari kemudian, tentara kembali menyerbu kampus-kampus di Bandung.
Lagi-lagi Himawan sebagai panglima daerah digunting peranannya melalui
Asintel-nya yakni Kolonel Samalo, yang sesuai perintah Sudomo langsung
memimpin penyerbuan.
"Jadi ini out of control karena saat bergerak ke kampus-kampus yang
diberlakukan adalah komando intelijen...Jadi gerakan pasukan itu memang tidak
dalam kontrol Pangdam," kata Himawan saat diwawancarai oleh Jopie Lasut.
Tentara Misterius
Himawan menyangkal jika pasukan yang terlibat dalam operasi-operasi penyerbuan
kampus merupakan anak-anak Siliwangi. Dia menyebut ada pasukan tak jelas yang
secara sengaja berpura-pura sebagai pasukan Siliwangi dari unit Kudjang
lengkap dengan baret hijaunya.
Ketika dikonfirmasi Jopie kepada seorang yang dekat dengan As Intel Hankam
Mayor Jenderal L.B.Moerdhani, soal ini dibenarkan. Menurutnya, pasukan yang
terlibat dalam penyerbuan kampus ITB adalah dari Kopasandha (sekarang
Kopassus). Bahkan beberapa di antaranya ada yang baru saja pulang dari palagan
Timor-Timur (kini Timor Leste).
Pada saat tengah gencar-gencarnya para serdadu menyerbu kampus-kampus di
Bandung, terbetik berita dari Radio Australia bahwa Himawan Soetanto sudah
dinon-aktifkan sebagai Pangdam VI Siliwangi.
Kendati berita tersebut ternyata tidak benar, namun diakui oleh Himawan.
Penolakannya terhadap perintah Laksamana Sudomo itu memang telah menjadikan
citranya sangat buruk di hadapan Jakarta.
Tidak lama setelah kejadian penyerbuan tentara ke kampus ITB, beberapa bulan
kemudian Himawan diberhentikan sebagai panglima Kodam VI Siliwangi. Posisinya
digantikan oleh Mayor Jenderal Yogie S. Memet. Dia sendiri lantas didapuk
sebagai panglima Komando Strategis Nasional (Kostranas) terhitung sejak 11
Oktober 1978.
Penulis: Hendi Jo
Sumber :
Tag :
Post a Comment for "Soeharto Didemo, Tentara Misterius 'Serbu' Kampus ITB Lewat Operasi Kilat"