BelumAdaJudul.com - Menko Bidang
Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tengah geram.
Bukan tak beralasan, menurut Luhut, negara-negara maju saat ini masih
memandang Indonesia sebagai negara yang baru dikenal 20 atau 15 tahun lalu.
Hal itu pun diungkapkannya dalam unggahan di akun Instagram resminya. Dia
memperingatkan agar tak ada yang memandang rendah Indonesia.
"Menjadi negara maju adalah hak setiap negara, kewajiban kita adalah
memperjuangkannya," kata Luhut, dikutip Senin (20/3/2023).
Luhut pun menjabarkan kekuatan yang dimiliki Indonesia saat ini.
Tahun 2027 atau 2028 nanti, kata dia, Indonesia akan menjadi 'raja' baterai
lithium nomor 3 dunia. Hal itu, tegasnya, bukan angan-angan belaka.
Hal itu, ujarnya, juga telah disampaikan di hadapan pebisnis top Indonesia dan
Asia.
Luhut memaparkan, ada investasi senilai US$ 31,9 miliar atau sekitar Rp 489
triliun (kurs Rp 15.340) untuk pengembangan rantai pasok industri baterai di
Indonesia hingga 2026. Adapun, Indonesia menarik investasi asing langsung
sebesar US$ 45,6 miliar tahun lalu, ini merupakan rekor tertinggi baru sejak
tahun 2000.
Belum lagi, kata dia, nilai ekspor industri nikel kami mencapai US$ 33,8
miliar pada tahun 2022, di mana US$ 14,3 miliar dihasilkan dari ekspor, besi
dan baja.
"Data tersebut saya sampaikan kepada IMF yang mengunjungi kantor saya beberapa
hari yang lalu sembari berkata bahwa jika dulu semua bahan mentah kita ekspor
secara cuma-cuma, sekarang cukup sudah," ujar Luhut.
"So, dont look down on Indonesia," tambahnya.
Dia mengatakan, saat ini, Indonesia sudah bisa mengekspor besi dan baja, bukan
bijih nikel lagi. Hal yang sama akan berlaku dengan timah, bauksit, tembaga,
dan lainnya.
Dengan langkah itu, katanya, Indonesia bisa memiliki kekuatan menghasilkan
energi hijau yang sudah dicita-citakan sejak lama.
"Keberhasilan ini terwujud karena keteguhan Presiden Jokowi (Joko Widodo)
untuk tetap melanjutkan kebijakan hilirisasi industri dalam mengolah raw
material di dalam negeri untuk nilai tambah yang lebih tinggi," kata Luhut.
Karena itu, dia pun ingin semua masyarakat Indonesia ikut bangga dengan
pencapaian saat ini.
"Kita tidak sedang melawan siapapun, justru kita bersahabat dengan siapa
saja," kata Luhut.
"Perubahan besar ini harus dilihat oleh negara-negara maju. This is their
problem. Selalu melihat negara berkembang seperti Indonesia adalah negara yang
mereka tahu dua puluh atau lima belas tahun yang lalu," tukasnya.
Karena itu, Luhut menambahkan, Indonesia terbuka dan mempersilakan
negara-negara lain, untuk berinvestasi serta membangun industri pengolahan
pertambangan di dalam negeri.
Dengan catatan bahwa kami juga punya aturan main atau regulasi yang harus
mereka penuhi.
Subsidi Kendaraan Listrik
Seperti diketahui, baterai lithium adalah salah satu jenis baterai yang
digunakan untuk mobil listrik. Salah satu bahan baku utamanya adalah nikel,
yang merupakan salah satu harta karun unggulan Indonesia.
Di mana, Indonesia saat ini tengah bersiap memacu ekosistem kendaraan listrik.
Termasuk mendorong hilirisasi nikel seperti yang dijabarkan Luhut.
Dan, pada hari ini, Senin (20/3/2023) Luhut akan mengumumkan resmi mengenai
bantuan pemerintah untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Sebelumnya, Luhut bersama sejumlah menteri telah menyampaikan rancangan
kebijakan subsidi kendaraan listrik yang akan menjangkau 200 ribu motor
listrik dan 35.900 unit mobil listrik berbasis baterai tahun ini.
Selain itu, akan ada mekanisme subsidi untuk 50 ribu unit motor konversi.
Disebutkan, motor listrik berbasis baterai akan mendapatkan subsidi sebesar
Rp7 juta per NIK per unit.
Sementara, santer beredar kabar mobil listrik akan mendapat subsidi
bervariasi, Rp25-35 dan Rp70-80 juta per unit, tergantung merek.
Sumber :
Tag :
Post a Comment for "Sebut-sebut Presiden Jokowi, Luhut Beri Peringatan Keras"