BelumAdaJudul.com - Pemilu 2024 bakal digelar tak kurang dari 300 hari ke
lagi. Para bakal caleg harus meyakinkan masyarakat untuk memilih dan siap
dihina bahkan dicaci ketika terpilih. Ironi anggota DPR, walaupun dihina dan
dicaci, kursinya direbutkan banyak orang.
Menurut Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) J. Kristiadi,
kursi anggota DPR diperebutkan karena berkaitan dengan kekuasaan. Anggota
maupun lembaga DPR memiliki otoritas besar dan menentukan hajat hidup banyak,
untuk memakmurkan bangsa.
“DPR dicaci dan dimaki tetap saja jadi rebutan. Kenapa jadi rebutan? Karena
setiap anggota DPR dan lembaga DPR memiliki otoritas kekuasaan yang sangat
tinggi,” kata Kristiadi di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (17/3/2023).
Dia mengingatkan secara definisi, kekuasaan memiliki ciri yakni memukau dan
mempesona. Namun ada ciri lainnya yaitu menggetarkan.
“Menggetarkan kalau terjadi penyelewengan karena itu kekuasaan harus
dikontrol. Harus ada yang mengontrol. Siapa yang mengontrol itu? Masyarakat
sipil,” ujarnya.
Dia mengingatkan demokrasi bukanlah sistem yang terbaik bahkan sudah cacat
sejak lahir.
“Demokrasi itu cacat sejak lahir. Karena apa? Demokrasi perwakilan. Jadi 200
juta pemilih akan diwakili 1000 orang nanti. Apakah itu mewakili? Banyak yang
bisa dipersoalkan,” tuturnya.
Dia mengingatkan pula bahwa demokrasi memiliki implikasi dehumanisasi. Adanya
demokrasi mengharuskan rakyat untuk memilih. Mengumpulkan rakyat untuk memilih
bukan hanya digerakan oleh kekuatan politik, tetapi karena mereka ingin
menyuarakan aspirasinya.
“Itu namanya suara. Suara bukan hanya dikumpulkan oleh kekuatan politik untuk
bernegosiasi. Suara juga harus mendengarkan suara rakyat,” ujarnya.
Sumber :
Tag :
#DKPP
#DPR
Post a Comment for "Ironi DPR: Dihina Dan Dicaci Tetapi Tetap Jadi Rebutan"