BELUMADAJUDUL.COM - Politisi sayap kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, yang
sempat heboh karena aksinya membakar Alquran tertangkap basah oleh netizen
bahwa dirinya sempat melakukan obrolan seksual terhadap bocah laki-laki di
bawah umur.
Hal ini diketahui setelah sebuah rekaman audio dari percakapan online yang
diduga dilakukan politisi rasis tersebut di media sosial Discord pada Agustus
2021 bocor.
Dalam rekaman itu, terdengar bahwa dia bercerita kepada beberapa anak di bawah
umur tentang skenario seorang guru yang melakukan pelecehan seksual terhadap
seorang anak laki-laki di depan kelasnya.
"Dia menangis seperti belum pernah menangis sebelumnya," kata Paludan saat
bercerita mengenai cerita pelecehan tersebut kepada audiens mudanya, dikutip
dari TRT World, Sabtu (4/2/2023).
Para pengguna atau korban lain memberikan informasi kepada Paludan bahwa
pendengar dalam platform itu berusia sekitar 13 hingga 17 tahun.
Hal ini jelas melanggar hukum di Swedia lantaran seorang anak bisa memberi
persetujuan tentang hak dirinya pada usia 15 tahun ke atas, namun Paludan
terus melakukan percakapan seksual dengan anak 13-14 tahun.
Contoh lain dari percakapan yang menunjukkan perilakunya terjadi pada 11
Agustus 2021, antara orang yang diduga Paludan dan pengguna Discord lainnya,
termasuk anak di bawah umur.
Ketika itu, dia dan pengguna Discord lain, termasuk anak di bawah umur yang
sebut saja Pengguna 1, terlibat percakapan seksual.
Paludan bercerita dan mengimajinasikan bagaimana Pengguna 1 melakukan
aktivitas seksual dengan seorang anak laki-laki di belakang toko kelontong
Netto.
Menanggapi cerita eksplisit Paludan, pengguna lain bertanya kepada Pengguna 1.
"Apakah Anda bekerja di Netto, atau apa? Berapa umur Anda?" tanya pengguna
lain.
"Saya tidak bekerja di Netto, saya berusia 14 tahun," kata Pengguna 1.
Kemudian pada 14 Agustus 2021, ia kembali menceritakan hal cabul kepada anak
di bawah umur.
Orang yang diduga Paludan itu memberi tahu dirinya "telanjang" saat berjalan
di sekitar dapur.
Selain itu, Paludan berbicara soal Islam kepada anak laki-laki sebagai upaya
'mendidik.'
Paludan menjelaskan kepada mereka mengapa tidak "menyukai agama itu".
Sayangnya, politikus sayap kanan itu tak menghadapi tuntutan hukum apapun atau
penyelidikan atas obrolan seksual tersebut.
Seperti diketahui, Paludan menjadi sorotan usai membakar Alquran di depan
Kedutaan Besar di Stockholm dan di Copenhagen, Denmark. Banyak pihak yang
murka dan mengecam aksinya.
Bahkan, gara-gara aksinya tersebut, Swedia terancam gagal bergabung dengan
NATO.
Sumber :
Post a Comment for "GEGER Rasmus Paludan Si Pembakar Al-Quran Terciduk 'Chat Mesum' ke Bocah Lelaki, Begini Isinya"