Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan,, AKBP Ridwan Rhekynellson
Soplanit mengaku sempat melihat Ferdy Sambo dengan raut wajah bersedih usai
Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas.
Bahkan, sempat menepuk-nepuk dinding rumah beberapa kali.
Hal tersebut disampaikan Ridwan Rhekynellson Soplanit saat menjadi saksi dalam
persidangan kasus obstructio of justice dengan terdakwa Irfan Widyanto.
Kesaksian itu bermula saat Ridwan menceritakan mengenai Ferdy Sambo yang
menyebut tewasnya Brigadir J akibat baku tembak terhadap Bharada Richard
Eliezer.
Bahkan, disebutkan juga eks Kadiv Propam menyampaikan bila baku tembak itu
karena adanya aksi pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
"Kemudian pada saat menjelaskan istrinya dilecehakan dan peristiwa itu
sebelumnya di Magaleng. FS sempat menyampaikan itu," ungkapnya.
Di saat itulah, Ferdy Sambo nampak menepuk dinding ruang tengah rumah Duren
Tiga. Matanya pun hampir menetaskan air mata.
"Kemudian, sambil ngobrol dan dia tangan kanannya menepuk ke arah tembok
dengan keras. Kemudian kepalanya menyandar di tembok dan dia kembali melihat
saya, saya melihat ke arah FS matanya sudah berkaca-kaca ingin menangis," kata
Ridwan.
Sebagai informasi, Irfan Widyanto didakwa melakukan penghalangan penyidikan
kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Dia didakwa melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 subsider Pasal 48 ayat (1)
juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 233 KUHP
subsider Pasal 221 ayat (1) ke 2 juncto Pasal 55 KUHP.
source: poskota➚
Post a Comment for "Setelah Tembak Mati Brigadir J, Mata Ferdy Sambo Berkaca-kaca dan Menepuk Tembok Berkali-kali"