Aktivis 98, Faizal Assegaf, menilai organisasi Nahdlatul Ulama (NU) mengalami
kemerosotan intelektual dan moral di ruang publik.
Hal itu diungkapkan Faizal Assegaf merespons dilaporkannya ia oleh sayap
organisasi NU terkait dugaan pencemaran nama baik yang diduga dilakukannya
terhadap Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil
Staquf, di Channel Faizal Assegaf Official, dikutip FAJAR.CO.ID, Jumat
(11/11/2022).
Faisal Assegaf menjelaskan, ia dilaporkan setelah ia mempertanyakan dan
mengkritik keras pernyataan Yahya Cholil Staquf tentang habaib itu pengungsi
di Indonesia.
Menurut dia, Yahya Cholil Staquf sebagai ketua PBNU dan selaku tokoh NU telah
mengabarkan berita bohong, berita yang rasis, dengan sinisme, dengan gestur
tubuh yang mengejek yang mengatakan habaib itu pengungsi di Indonesia.
Ia lantas mempertanyakan secara argumentasi apa dasar-dasar yang dimiliki
Yahya Staquf yang mengklaim habaib itu adalah pengungsi. Tetapi, bebernya,
pertanyaan kritisnya itu malah memicu satu gerakan politik untuk menekan
penegak hukum yang meminta ia untuk ditahan dan dipenjarakan. "Karena mereka
mengklaim saya melakukan ujaran kebencian atau penghinaan daripada Ketua
PBNU," tegasnya.
Kendati demikian, beber Faizal Assegaf ini, itu hak yang melaporkannya untuk
melakukan kesimpulan politik dan menunjukkan mobilisasi massa di seluruh
kantor-kantor polisi untuk tekanan secara politik kepada dirinya dengan
kesimpulan- kesimpulan yang dibangunnya.
"Tapi saya mau ingatkan kalian begini, seberapa banyak orang yang kalian
kumpulkan mau seribu 50 juta untuk menutup satu penegakan hukum, prinsip yang
paling sangat mendasar adalah kemampun kalian untuk membuktikan fakta dan
bukti. Sehingga kalian tidak terkesan menggunakan pendekatan politik dengan
bertopeng solidaritas organisasi untuk membungkam atau menekan suara individu
yang ada di ruang publik," tegasnya.
Menurut dia, ia telah menyimpulkan sejak lama organisasi NU mengalami
kemerosotan intelektual dan mereka di ruang publik. "Tetapi okelah, memang
sudah sejak lama saya menyimpulkan organisasi NU ini mengalami kemerosotan
intelektual dan moral mereka di ruang publik. Dan hari ini terbuktikan,
bagaimana orang-orang yang mengklaim mereka memiliki organisasi besar terbukti
berpikiran kecil dan sempit.
Dia menambahkan, tindakan-tindakan atau fenomena kemerosotan organisasi yang
harus dilihat sebagai satu kebangkrutan.
"Kalau semua orang dengan sikap kritis kemudian direspons dengan
ancaman-ancaman penegakan hukum, maka menurut saya organisasi ini tidak perlu
lagi masuk di ruang publik, tidak usah muncul di ruang publik sebagai
organisasi yang terbuka, tapi kalian berorganisasi saja di dalam gua , supaya
apa pun tindakan yang kalian buat, ucapan, pemikiran, atau perilaku apa saja
tidak dikoreksi atau mendapat tanggapan dari publik,"tegasnya.
Sebelumnya, Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta melaporkan pegiat media
sosial, Faizal Assegaf, ke Polda Metro Jaya, Selasa (8/11/2022) lalu. Mereka
melaporkan dugaan pencemaran nama baik yang diduga dilakukan Faizal Assegaf
terhadap Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil
Staquf.
Ketua GP Ansor DKI Jakarta, M Ainul Yaqin, menjelaskan kepada awak media,
Faizal Assegaf diduga melakukan tindakannya melalui unggahan di akun media
sosial pribadinya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan dalam keterangannya,
menjelaskan, pihaknya masih mempelajari laporan dugaan pencemaran nama baik
yang dilayangkan GP Ansor DKI Jakarta terhadap Faizal Assegaf. "Laporannya
sudah kami terima dengan nomor laporan LP/B/5700/XI/2022/SPKT/POLDA METRO
JAYA, tertanggal 8 November 2022," ujarnya, kemarin.
source: FAJAR➚
Post a Comment for "Faizal Assegaf: NU Mengalami Kemerosotan Intelektual dan Moral di Ruang Publik"