Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil mengungkapkan hasil investigasinya
soal tragedi Kanjuruhan. Di mana peristiwa nahas ini sampai merenggut ratusan
nyawa Aremania dari anak-anak hingga orang dewasa.
Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil adalah tim independen yang terdiri
dari LBH Pos Malang, LBH Surabaya, YLBHI, Lokataru, IM 57+ Institute dan
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Anggota Tim
dari KontraS, Andi Muhammad Rizaldi membeberkan fakta baru soal penembakan gas
air mata.
Ia menyebut bahwa penggunaan gas air mata saat kericuhan ternyata bukan
spontanitas. Berdasarkan temuan Tim tersebut, sudah terjadi mobilisasi pasukan
yang menggunakan gas air mata di pertengahan babak kedua.
"Bahwa pada saat pertengahan babak kedua, terdapat mobilisasi sejumlah pasukan
yang membawa gas air mata, padahal diketahui tidak ada ancaman atau potensi
gangguan keamanan saat itu," katanya dalam keterangan yang diterima Populis.id
pada Senin (10/10/2022).
Ia juga menjelaskan bahwa ketika pertandingan antara Arema FC dan Persebaya
selesai, memang terdapat sejumlah suporter yang masuk ke dalam lapangan.
Namun, berdasarkan pada keterangan saksi-saksi yang ada, masuknya mereka ke
lapangan karena para suporter ingin memberikan dorongan motivasi dan
memberikan dukungan moril kepada seluruh pemain.
"Namun, hal tersebut direspon secara berlebihan dengan mengerahkan aparat
keamanan dan kemudian terjadi tindak kekerasan. Hal inilah yang kemudian, para
suporter lain ikut turun ke dalam lapangan bukan untuk melakukan penyerangan
tetapi untuk menolong suporter lain yang mengalami tindak kekerasan dari
aparat keamanan," paparnya.
Tim juga mendapat temuan jika sebelum tindakan penembakan gas air mata, tidak
ada upaya dari aparat untuk menggunakan kekuatan lain seperti kekuatan yang
memiliki dampak pencegahan, perintah lisan atau suara peringatan hingga
kendali tangan kosong lunak.
"Padahal berdasarkan Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan,
Polisi harus melalui tahap-tahap tertentu sebelum mengambil tahap penembakan
gas air mata," ucapnya.
Andi pun menekankan bahwa dalam peristiwa tersebut, tindak kekerasan yang
dialami para suporter, tidak hanya dilakukan oleh anggota Polri tetapi juga
dilakukan oleh prajurit TNI dengan berbagai bentuk seperti menyeret, memukul,
dan menendang.
source:
POPULIS➚
Post a Comment for "Terungkap Satu Persatu! Ternyata Sudah Ada Mobilisasi Pasukan Penembak Gas Air Mata Saat Pertandingan Arema VS Persebaya Masih Berlangsung"