Ikuti kami di

TERUNGKAP Adanya Dugaan Perintah 'Mematikan' Kapolres Malang, Pantesan Stadion Kanjuruhan Penuh Sesak

TERUNGKAP Adanya Dugaan Perintah 'Mematikan' Kapolres Malang, Pantesan Stadion Kanjuruhan Penuh Sesak

Ada yang bertanya-tanya tentang kapasitas penonton saat tragedi mematikan di Stadion Kanjuruhan terjadi.

Derby Jatim Arema vs Persebaya sudah banyak dikenal akan mendatangkan animo besar dari suporter kedua tim.

Namun saat malam mematikan itu, suporter Persebaya secara resmi tidak hadir dalam pertandingan yang berujung duka tersebut.

Meski tanpa ada Bonek, suporter Persebaya, kondisi Stadion Kanjuruhan saat itu sangat penuh sesak.

Padahal seharusnya, semua pertandingan masih harus berdasar pada pertimbangan siaga Covid-19.

Artinya, kapasita penonton untuk menyaksikan laga tersebut harus dibatasi.

Namun, tampaknya itu tidak terjadi ketika tragedi mematikan Kanjuruhan memakan korban hingga 131 korban tewas.

Puncak kerusuhan saat segelintir Aremania masuk lapangan, dibalas oleh aparat gabungan dengan tindakan tidak terpuji.

Bukan itu saja, petaka besar muncul saat polisi dengan perintah, menembakkan gas air mata ke ara tribun penonton yang saat itu mulai panik melihat kejadian di lapangan.

Tembakan gas air mata membuat Aremania semakin ketakutan dan berdesakan ingin keluar dari neraka Kanjuruhan yang diciptakan kepolisian.

Tragedi usai laga Arema FC kontra Persebaya di Stadion, Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam, benar-benar terjadi dan jadi sejarah kelas sepak bola dunia.

Banyak korban tewas karena ditembaki polisi dengan gas air mata, meski polisi secara resmi membantah itu.

SANGAT menggelitik dan membuat publik marah, ketika PSSI sebagai induk sepak bola tidak tahu jumlah kapasitas Stadion Kanjuruhan.

Mereka beralasan karena Stadion Kanjuruhan sifatnya fleksibel dan dilengkapi dengan single seat.

"Sulit menentukan (Kapasitas Kanjuruhan), karena tidak dilengkapi tempat duduk. Itu akan menjadi evaluasi," ujar Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, Kamis (6/10/2022).

Sementara itu dari catatan pengelola, Stadion Kanjuruhan berkapasitas 38.054 orang.

Di sisi utara dan selatan terdapat tribun berdiri. Kemudian ada tribun berdiri, VIP, dan VVIP

Kapasitas maksimal Stadion Kanjuruhan sekitar 38.054. Untuk bangku VVIP disediakan untuk 602 orang.

Kemudian untuk kursi di tribun VIP sebanyak 2.804 orang, Sementara ekonomi 19.720 orang.

Jika dikalkulasi, total ada 23.126 tempat duduk, tribun berdiri 14.928. Sehingga kapasita stadion sebanyak 38.054 penonton.

Di area Stadion Kanjuruhan juga hanya memiliki 14 akses masuk dan pintu keluar untuk penonton di tribun ekonomi, ditambah dua pintu besar.

Pintu besar tersebut hanya untuk kendaraan yang berada di dekat tribun VIP dan VVIP.

Untuk pintu masuk dan keluar kelas ekonomi yang ada di 14 titik, memiliki lebar 2,8 meter.

Artinya setiap pintu hanya bisa dimasuki atau dilewati hanya oleh dua orang saja.

Sementara itu, di kanjuruhan juga terdapat enam pintu besar, yang biasanya bukan untuk akses penonton, melainkan untuk kendaraan.

Stadion Kanjuruhan juga kabarnya dilengkapi 32 CCTV masih aktif.

Perintah cetak tiket

KAPASITAS Stadion Kanjuruhan saat pertandingan Arema vs Persebaya, sejatinya harus dikurangi dengan alasan masih dalam pantauan Satgas Covid-19.

Artinya, jangan over kapasitas, menyediakan tiker berdasarkan kapasitas maksimal saja dilarang.

Namun, pertanyaanya, mengapa saat tragedi mematikan tersebut Aremania bisa meluber ke pinggir lapangan.

Rupanya diduga ada perintah untuk mencetak tiket nonton melebihi kapasitas.

Hal itu diungkap Ketua Panitia pelaksana(Panpel) pertandingan Arema FC vs Persebaya Abdul Haris yang sudah berstatus tersangka.

Haris mau tidak mau harus buka mulut soal tiket, pasalnya dia yang bertanggung jawab.

Dan di luar dugaan, Haris usai menjalani pemeriksaan selama 12 jam di Markas Polda Jatim pada Selasa (11/10/2022), mengatakan biang kerok soal tiket penonton.

Dari mulut Haris terucap jika alasan utama memutuskan menjual tiket super derby Jatim tersebut melebihi kapasitas Stadion Kanjuruhan Malang adalah atas perintah anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dalam pengakuan, Haris mengaku jika timnya mencetak tiket pertandingan sebanyak 42 ribu.

Namun, keputusan itu bukan dari dirinya. Dia mengatakan awalnya panitia hanya akan mencetak 38 ribu.

"Setelah itu (keputusan mencetak 38 ribu), petugas kita dipanggil Pak Kapolres Malang (AKBP Ferli Hidayat)," katanya.

"Ditanyakan jumlah tiket yang kami cetak," katanya usai dilakukan penyidikan di Polda Jatim, Rabu (12/10/2022).

Kemudian, selisih tiket yang dimiliki panitia pun langsung diserahkan kepada AKBP Ferli Hidayat.

"Informasi dari tim saya sih begitu," tambahnya.

Dan benar saja, di lapangan tiket yang telah terjual sebanyak 42.516 tiket.


source: SUARA➚

Post a Comment for "TERUNGKAP Adanya Dugaan Perintah 'Mematikan' Kapolres Malang, Pantesan Stadion Kanjuruhan Penuh Sesak"