Penetapan tersangka kepada Irjen Teddy Minahasa yang terbukti memakai
sekaligus pengedar narkoba memunculkan citra positif terhadap Kapolri Jenderal
Listyo Sigit Prabowo.
Direktur Eksekutif Sara Institute, Muhammad Wildan ialah salah satu pihak yang
menilai Listyo sebagai sosok Kapolri yang memiliki kemiripan dengan pimpinan
utama yang pertama kali menjabat di lembaga penegak hukum ini, ialah Jenderal
Hoegeng.
"Jenderal bintang dua aja disikat apalagi anggota biasa. Tidak salah saya
sebut Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit itu adalah Hoegeng jaman sekarang,"
ujar Wildan dalam keterangannya, Sabtu (15/10).
Dia mengapresiasi penetapan tersangka Teddy atas kasus narkoba, karena menjadi
bukti komitmen Kapolri untuk menindak tegas siapapun yang terbukti melanggar.
"Tanpa pandang bulu serta tanpa ampun. apalagi ada oknum-oknum anggota polri
yang berani memakai narkoba serta memperjual belikannya, saya lihat Bapak
Kapolri akan menyikat habis," tuturnya.
Dia juga mengapresiasi Bapak Kadiv Propam yang baru, Irjen Syahar Diantono
yang langsung menjemput Irjen Teddy Minahasa.
"Beliau telah membuktikan integritasnya dan nawaitu-nya (niatnya) untuk tegak
lurus menindak tegas anggota yang bermain-main dengan barang haram yaitu
narkoba," kata Wildan.
"Itu salah satu pencapaian terbaik menurut saya dan mudah-mudahan beliau terus
menjadi garda terdepan untuk menindak oknum-oknum anggota Polri yang
bermasalah," tandasnya.
Irjen Teddy Minahasa ditetapkan menjadi tersangka kasus narkoba setelah
dilakukan gelar perkara yang diumumkan Direktur Narkoba Polda Metro Jaya,
Kombes Mukti Juharsa, dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Pusat, Jumat
(14/10).
Penangkapan Irjen Teddy Minahasa berawal dari pengungkapan kasus narkoba yang
dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Dari penangkapan warga sipil, kasus itu
berkembang hingga melibatkan polisi. Salah satunya Irjen Teddy Minahasa.
Irjen Teddy Minahasa diduga menjual barang bukti narkoba.
source:
RMOL➚
Post a Comment for "Tangkap Jenderal Bintang Dua Karena Narkoba, Kapolri Jenderal Sigit Dianggap Hoegeng Jaman Sekarang"