Percaya tak percaya, ramalan Joko Kendil, sang musafir bicara soal kejadian
pada tahun 2030.
Sosok Joko Kendil belangan jadi perhatian, sebab sang musafir ini mengaku
berkelana menaiki macan putih.
Nama Joko Kendil diketahui sudah mengembara sejak 2001 silam
Tak hanya sosoknya yang jadi sorotan, kini pengakuan Joko Kendil juga mencuri
perhatian.
Meski berpenampilan nyentrik, dengan pakaian serba hitam dan caping ala
petani, tidak membuat orang-orang menghindari sosok Joko Kendil.
Sejumlah pengguna TikTok membagikan video mereka saat bertemu dengan Joko Kendil di jalan.
Di beberapa video, tampak Joko Kendil mengenakan celana cingkrang warna hitam.
Dia juga mengenakan outer hitam lengan panjang, caping, menggendong tas dan
membawa tongkat.
Kemudian ia mengenakan beberapa kalung tasbih.
Sosok itupun tidak memakai sandal meskipun berjalan di aspal yang panas.
Bahkan Joko Kendil berjalan dengan cepat layaknya berlari.
Youtuber pemilik akun Sinau Hurip pun berkesempatan untuk mewawancarai musafir
itu.
Saat dihentikan dan ditanya hendak kemana, pria itu mengatakan jika akan ke
Gunung Muria untuk mengambil tongkat yang ia kubur.
"Sampeyan mau kemana? (Anda mau kemana?)" tanya Youtuber Sinau Hurip, dikutip
dari kanal YouTube Sinau Hurip, Jumat, 29 September 2022.
"Teng Muria (ke Muria) " jawab Joko Kendil.
"Ilmu koh ndi jenengan? (belajar ilmu dari mana Anda)" tanya Sinau Hurip lagi.
"Dari Syeh Jangkung" ungkap Joko Kendil.
"Dari mana rumahnya?"
"Rumah Lor Kadilangu (Demak)"
Pria 41 tahun itu mengatakan jika ia sudah berkeliling sejak 2001 saat usianya
19 tahun.
Kemudian ia akan berhenti setelah tahun 2025.
Dirinya sendiri pun belum menikah hingga saat ini.
"Mlakumu kok cepet banget kang. (Jalanmu kok cepet sekali kang)" tanya lagi.
Namun Joko Kendil mengatakan jika ia tak jalan kaki, melainkan menaiki macan
putih.
"Mboten mlampah, sing mlampah macan e. (Nggak jalan, yang jalan harimaunya)"
"Lha jenengan numpak macan? Macan putih opo loreng-loreng. (Lha anda
menunggang macan, macan putih atau loreng-loreng)"
"Putih" katanya.
Joko Kendil mengatakan jika ia mendapatkan macan itu dari gurunya dengan
melalui puasa.
Sedangkan nama Joko Kendil sendiri merupakan nama pemberian gurunya, Syeh Hadi
Guntur.
Joko Kendil sendiri merupakan murid dari Sunan Kalijaga.
Setelah mengambil tongkat di Muria, ia akan melanjutkan perjalanan ke
Mantingan, Jepara.
Meskipun hidup di jalan, namun Joko Kendil tak melupakan kewajibannya salat.
Dia juga berpesan kepada semua orang supaya terus beribadah sama Allah SWT.
"Ibadah, dunyo ora suwe, bakal dikukut marang gusti Allah.
(Ibadah, dunia sudah tak lama, bakal digulung sama Allah)" ucapnya.
Rencananya setelah berkeliling tahun 2025, Joko Kendil akan kembali ke gurunya
dan mencari jodoh.
Beberapa bahkan seringkali memberikan Joko Kendil makanan bahkan uang sembari
mencium sosok musafir ini.
Joko Kendil pun mengaku uang yang diberikan kepadanya akan disumbangkan lagi
kepada orang-orang yang tak mampu.
Saat diminta untuk memberikan nasihat tentang kehidupan kepada banyak orang,
Joko Kendil pun mengungkapkan satu hal yang tak terduga.
"Mugo-mugo ora ono kejadian 2030 (Semoga tidak ada kejadian 2030)," ucapnya.
Saat ditanya lebih lanjut tentang kejadian seperti apa yang akan terjadi di
tahun 2030, Joko Kendil pun memberikan clue.
"Gampange nggeh koyok 2019, Corona, akeh sing mati (Seperti 2019, Corona,
banyak yang meninggal dunia)," kata Joko Kendil.
Ia pun mengatakan berharap semoga di tahun 2030 tidak terjadi seperti saat
tahun 2019 yang lalu.
source: TRIBUNNEWS➚
Post a Comment for "Percaya Tak Percaya, Ramalan Joko Kendil, Musafir Ngaku Naik Macan Putih Bicara Soal Kejadian 2030"