Konflik Ukraina-Rusia memasuki babak yang baru. Setelah menerima hadiah ulang
tahun, yakni meledaknya Jembatan Kerch, Presiden Rusia Vladimir Putin kembali
meluncurkan serangan udara. Kini, pusat ibu kota Kiev ikut menjadi target
rudal Rusia.
Hingga Senin (10/10), otoritas Ukraina menyebutkan terdapat 83 rudal yang
diluncurkan Rusia. Dari total misil tersebut, sistem anti serangan udara
Ukraina hanya berhasil menggagalkan 43 rudal. Sisanya berhasil menghantam
Kiev, Lviv, Kharkiv, hingga Odessa.
”Pagi ini sangat berat. Kami berhadapan dengan teroris yang mengincar dua
target dengan rudal dan drone Iranian Shahed,” ungkap Presiden Ukraina
Volodymyr Zelensky seperti yang dilansir BBC, Senin (10/10).
Menurut dia, dua target dari Rusia dalam serangan kali ini adalah sumber
listrik serta warga Ukraina. Hal tersebut terbukti dari kondisi kota barat
Ukraina, Lviv. Wali Kota Andriy Sadovyi mengatakan bahwa listrik sebagian kota
mati dan sepertiga lampu lalu lintas ikut lumpuh. Hal yang sama terjadi di
Sumy, kota di timur laut Ukraina.
Kepolisian Ukraina mengatakan bahwa 10 orang tewas akibat serangan udara
tersebut dan 60 lainnya mengalami luka-luka. ”Mungkin ada beberapa wilayah
dengan listrik yang lumpuh sementara. Tapi, hal itu tak menghilangkan
kepercayaan diri kami. Bahwa kami akan menang,” tegas Zelensky.
Serangan udara tersebut datang dua hari setelah Jembatan Kerch meledak. Sempat
ragu, Putin kini benar-benar menyalahkan Ukraina atas insiden memalukan itu.
Menurut dia, truk bom tersebut merupakan aksi badan intel Ukraina.
Versi aparat Rusia, truk itu melalui jalur Bulgaria, Georgia, Armenia, sebelum
masuk North Ossetia, Rusia. Dari sana, truk tersebut melanjutkan perjalanan ke
jembatan penghubung Rusia dengan Krimea itu hingga meledak. ”Tidak mungkin
serangan seperti ini kami biarkan tanpa balasan,” tegas Putin menurut Agence
France-Presse.
Terakhir Negeri Beruang Merah menyerang Kiev adalah pada Juni lalu. Namun,
serangan kali ini berbeda. Bukannya bermain di perbatasan ibu kota, rudal
benar-benar menyerang pusat kota.
Menurut Reuters, salah satu rudal bahkan menyerang salah satu bangunan
Konsulat Jerman di Kiev. Belum jelas apakah ada korban di lokasi tersebut.
Meski Rusia mengaku semua serangan presisi ke infrastruktur energi, militer,
dan komunikasi, nyatanya banyak bangunan sipil yang dihajar.
”Aksi ini sama saja dengan tindakan kejahatan peperangan. Mereka menyerang
warga sipil tanpa memandang bulu,” ungkap Jubir untuk Kepala Urusan Luar
Negeri Uni Eropa Josep Borrell menurut CNN.
Zelensky juga tak mau menelan pil pahit begitu saja. Dia menyatakan sudah
berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz. Dalam cuitan Twitter, dia
menyampaikan bahwa Scholz bakal memberikan kesempatan berbicara pada pertemuan
darurat G7. Saat ini forum negara dengan tujuh ekonomi terbesar itu memang
sedang dipimpin Jerman.
Dia berharap pidatonya di forum tersebut bakal berbuah sanksi tambahan
terhadap Rusia. ”Kami (Zelensky dan Scholz) sudah membicarakan isu peningkatan
tekanan dan restorasi infrastruktur yang terdampak,” tegasnya.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga berharap PBB bisa ikut
menyikapi serangan Rusia.
Pakar Rusia dari BBC, Vitaly Shevchenko, mengatakan, langkah Putin menunjukkan
betapa malunya dia saat Jembatan Krimea lumpuh. Pasalnya, Putin sudah
berkali-kali menegaskan bahwa jembatan tersebut bakal kebal dari serangan apa
pun.
source:
FAJAR➚
Post a Comment for "Jembatan Kerch Penghubung Rusia-Krimea Diledakkan, Rusia Hajar Ibu Kota Kiev dengan Puluhan Rudal"