Selain mencetuskan otopsi (autopsi) korban suporter Arema dalam Tragedi
Kanjuruhan Malang, tim pencari fakta juga sudah mengamankan CCTV stadion
Kanjuruhan.
Letjen TNI Purn Doni Monardo, anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta
(TGIPF) Kanjuruhan, mengatakan berbagai alat bukti penting sudah didapatkan,
termasuk CCTV di dalam stadion.
TGIPF juga tengah mengumpulkan dan mendalami keterangan baik dari pihak
pengamanan, panitia pelaksana, maupun dari pihak korban tentang penggunaan gas
air mata.
Tim juga telah menemui sebagian besar pihak-pihak yang terlibat dalam
pertandingan antara Arema vs Persebaya yang berujung tewasnya 131 suporter
Arema ini.
Investigasi dilakukan dengan mendatangi dan mewawancarai berbagai pihak, serta
mendapatkan bukti-bukti pendukung yang menjadi bahan analisis tim.
“Investigasi kita lakukan di setiap tahapan, mulai dari perencanaan
pertandingan, persiapan, pelaksanaan, hingga terjadinya kerusuhan dan
penanganan korban pascakerusuhan,” kata Doni Monardo, Jumat (7/10/2022), dalam
rapat koordinasi TGIPF di Malang.
“Sehingga kita bisa menemukan siapa yang bertanggungjawab di setiap tahapan
itu,” ujarnya lagi.
Video-video yang menggambarkan sejumlah kejadian di berbagai titik juga telah
dikumpulkan oleh TGIPF.
“Berbagai alat bukti penting yang kita dapatkan ini nantinya akan memperkuat
dan mempertajam analisis kita sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kita
ungkap secara menyeluruh dan independen,” kata Sekretaris TGIPF Nur Rochmad
lagi.
CCTV Stadion Kanjuruhan
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, juga sempat menyinggung soal rekaman CCTV
stadion. Ia menilai ada oknum yang sengaja untuk menutup pintu.
Menurut Abdul Haris, CCTV itu nantinya bakal mengungkap siapa yang menutup
pintu stadion.
“Sesuai SOP semua pintu harus terbuka. Jika memang tertutup, mohon maaf, kalau
ada, oknum yang menutup itu, ada CCTV,” ujar Abdul Haris.
“Semua ada di CCTV. Mulai jelang pertandingan, kickoff, hingga selesai, ada
CCTV-nya,” kata dia lagi.
Menurutnya, dalam rekaman CCTV nantinya akan terlihat ada portir, ada PAM, dan
pihak kepolisian di setiap pintu.
“Saya ada di tengah. Jelasnya laporan dari Pak Suko semua pintu sudah dibuka,”
kata Ketua Panpel Arema yang sudah ditetapkan tersangka ini.
Autopsi Jenazah Korban Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan Malang, Sabtu malam (1/10) menelan 131 orang korban.
Rencana autopsi jenazah 131 suporter Arema dikemukakan anggota Tim Gabungan
Independen Pencari Fakta (TGIPF) Letjen TNI Purn Doni Monardo.
Namun menurut mantan Danpaspampres ini, rencana autopsi korban kerusuhan
suporter Arema ini masih harus dibicarakan dengan pihak kepolisian.
Doni Monardo angkat suara soal kemungkinan autopsi terhadap korban Tragedi
Kanjuruhan. Namun Doni akan membicarakannya dengan kepolisian.
“Ada yang rencana autopsi, tapi kami akan rapatkan lebih lanjut, bersama pihak
kepolisian,” jelasnya kepada wartawan, Minggu (9/10).
“Tim juga sudah bertemu dengan sejumlah pakar, untuk memahami apa yang terjadi
terutama kepada keluarga masyarakat yang anggota keluarganya wafat,” jelasnya
lagi.
source:
POJOKSATU➚
Post a Comment for "Cetuskan Otopsi Korban Suporter Arema, Tim Pencari Fakta Juga Amankan CCTV Stadion Kanjuruhan"