Mabes Polri merilis penyebab utama ratusan korban meninggal di tragedi Stadion
Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, akibat kekurangan oksigen.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan para korban meninggal
karena kekurangan oksigen, bukan akibat dari gas air mata yang dilontarkan
anggotanya.
Menurut dia, hal tersebut berdasarkan penjelasan dari berbagai ahli dan dokter
spesialis yang menangani korban, baik yang meninggal dunia maupun luka.
"Dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga
spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan penyebab kematian
adalah gas air mata. Namun, penyebab kematian adalah kekurangan oksigen," kata
Irjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2022).
Irjen Dedi menjelaskan banyaknya korban yang meninggal itu akibat kekurangan
oksigen, yang mana karena jumlah penonton yang berkerumun.
Dia mengatakan kerumunan terbanyak terjadi di dekat pintu sehingga terjadi
desak-desakan antarpenonton yang mengakibatkan terinjak-injak dan bertumpuk.
"Kekurangan oksigen di pada pintu 13, pintu 11, pintu 14, dan pintu 3. Ini
yang jadi korbannya cukup banyak," jelasnya.
Menurut dia, tiga titik tersebut menjadi penyebab banyaknya korban yang
meninggal akibat kekurangan oksigen.
Adapun tragedi Kanjuruhan sebelumya telah merenggut sebanyak 132 korban jiwa,
yang mana dua di antaranya ialah anggota polisi.
Kerusuhan terjadi sesuai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya,
diwarnai aksi serangan gas air mata para aparat pengamanan.
Pemerintah pun bergerak cepat membentuk tim indipenden untuk mengusut tuntas
kasus tersebut.
Pihak kepolisian juga tengah melakukan investigasi dan penyidikan kasus
tersebut, yang mana Kapolri Jenderal Listyp Sigit Prabowo telah menetapkan
enam tersangka akibag tragedi Kanjuruhan, Malang.
source: TVONENEWS➚
Post a Comment for "Bukan Gas Air Mata, Polri Sebut 131 Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan karena Kurang Oksigen"