Peristiwa kerusuhan
yang terjadi di
Stadion Kanjuruhan
membawa duka mendalam bagi keluarga korban. Diketahui peristiwa tersebut
terjadi pasca pertandingan antara
Arema FC
vs
Persebaya Surabaya
pada lanjutan Liga 1, Sabtu (1/10/2022).
Hingga kini dikabarkan korban meninggal sudah mencapai 130 orang dari berbagai
kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Banyak ucapan duka yang
terlihat di sosial media.
Salah seorang keluarga korban Tragedi Kanjuruhan angkat suara lewat sosial
media. Dikutip dari akun Twitter
@bbbbaall, mengatakan bahwa 3 orang keponakannya yang masih SMP dan SMA harus meregang
nyawa di laga Arema vs Persebaya itu. Dia juga mengutuk penembakan gas air
mata tersebut.
Akun
@bbbbaall, juga mengunggah foto jenazah para keponakannya yang akan dimakamkan dengan
menyertakan caption pilu.
"Siapapun kalian yang menembakan gas air mata semalam, kalian adalah
pembunuh!", ujarnya dalam tweet tersebut.
Unggahan Akun @bbbbaall mendapat reaksi yang tanggapan dari puluhan ribu
warganet di jagat Twitter..Tak sedikit warganet yang menguatkan
@bbbaall.
Warganet lain menyayangkan terjadinya tragedi berdarah itu yang menurutnya
nyawa tidak sebanding dengan sepakbola.
Berbagai kalangan menyorot dan mengkritik keras tindak pihak keamanan yang
menembakan gas air mata untuk mengurai massa yang turun ke lapangan Stadion
Kanjuruhan usai laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya
Dari berbagai video yang beredar di media sosial, lontaran gas air mata yang
ditembakkan petugas keamanan menyebabkan begitu banyak suporter yang mengalami
sesak napas dan tak sedikit dari mereka jatuh pingsan dalam tragedi Kanjuruhan
ini.
Pembubaran suporter menggunakan gas air mata tidak diperbolehkan dalam aturan
FIFA. Itu tercantum dalam FIFA stadium safety and security regulation.
Di pasal 19, poin b, disebutkan tidak diperbolehkan menggunakan senjata api
atau gas pengendali masa.
"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau
'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," tulis aturan FIFA.
Dengan demikian,penggunaan gas air mata dalam pertandingan Arema FC melawan
Persebaya telah melanggar aturan FIFA.
source:
SUARA➚
Post a Comment for "3 Keponakan Meninggal di Stadion Kanjuruhan, Keluarga Korban: Penembak Gas Air Mata, Kalian Pembunuh!"